Laman

Senin, 19 Februari 2018

Obat kuat bukanlah lagi hal yang tabu

Obat kuat bukanlah lagi hal yang tabu - Obat kuat pria serta cinta seakan tidak sempat berada di satu kolom yang sama. Yang satu masalah nafsu, yang lain masalah rasa. Lalu, apa yang terjadi bila lelaki mengejawantahkan cintanya lewat obat kuat serta sex yang indah untuk pasangan? Bagaimana wanita lihat hal tersebut jadi satu hadiah daripada masalah libido? Mari kita bicara lebih jauh mengenai hal semacam ini.

Obat kuat bukanlah lagi hal yang tabu


Mundur jauh 2000 th. lantas, seksualitas jadi suatu hal yang diagungkan pada saat Romawi serta Yunani Kuno. Sex jadi suatu hal yang luwes serta “hajar sana-sini”. Mereka belum juga mengetahui product peradaban yang mengklasifikasikan jalinan sex jadi hetero, gay, atau biseksual. Kurang lebih itu yang dituliskan oleh Vicki Leon dalam bukunya “The Joy of Sexus : Lust, Love and Longing in Ancient World“. Sex jadi suatu hal yang dirayakan serta memuaskan ; karna memanglah demikian, sekurang-kurangnya.

Bak minuman pre-workout yang dipakai atlet sebelumnya berolahraga atau energy drink yang ditenggak sebelumnya pergi rave-party ; jadi obat kuat cuma perkara keperluan. Sayangnya, format “viagra” zaman Romawi jauh dari baik, yaitu salep yang terbuat dari kotoran tikus serta selada. Terbayang, kan?

Moderen saat ini, obat kuat telah dalam format pil biru yang aman serta nyaman untuk dikonsumsi. Tapi, artikel ini bukanlah masalah bagaimana manfaat serta faedah obat kuat. Kita juga akan bicara lebih terbuka serta dewasa bagaimana lelaki (serta wanita) lihat obat kuat.

Saya buka percakapan dengan Nanda (27 th.). Ia kerja jadi copywriter di digital agency di lokasi Senayan. Bicara sex dengan Nanda tidak sempat kaku serta ambigu. Ia mengatakan semuanya object dengan terang tanpa ada malu. Tetapi, ekspresi berwajah berkerut waktu saya ajukan pertanyaan tentang kekasihnya yang mungkin saja konsumsi obat kuat minum waktu terkait.

“Kenapa mesti gunakan obat kuat, ya? Emangnya gua hypersex? Woles saja, kali, ” tanggapan Nanda.

Saya meneruskan pertanyaan selanjutnya, “Kalau maksudnya buat buat lo suka di bebrapa waktu perlu serta terkesan bagaimana? Kaya anniversary atau apa gitu. Agar kelar lebih pagi. ”

“Ya, ujung-ujungnya win-win situation, sich. Dia happy, gua happy, ” tutur Nanda mulai merubah perspektifnya. Lantas, ia menjalaskan beberapa aspek yang mendadak keluar serta menganulir ‘keanehan’ pojok pandangnya pada mengkonsumsi obat kuat waktu terkait dengan pasangan.

Baginya, hidup di Jakarta yang supersusah kemana saja serta kerja di agensi yang dapat lembur setiap saat ; stamina mungkin saja masalah paling utama. Serta stamina yaitu satu aspek yang memastikan sex dapat melaju sejauh apa. Tanpa ada intervensi apa pun, Nanda lihat obat kuat jadi komplementer ; bukanlah substitusi. Dengan atau tanpa ada obat kuat ; rasa waktu mereka terkait seksual tetaplah ada serta sama.

Saya cobalah mencari opini ke-2 dari lelaki yang sempat konsumsi obat kuat. Raka (33 th.), pegawai IT sekalian gitaris band indie, mengakui obat kuat bukanlah sekali lagi hal yang tabu untuk lelaki dewasa. Banyak yang diam-diam tidak menceritakan bukanlah karna terasa malu atau tabu, tapi cuma hanya tidak butuh dikisahkan. Kenyataannya, 7 dari 10 lelaki berumur 30-70 th. konsumsi obat kuat didunia. Terang bukanlah angka yang sedikit.

Menurut Raka, latar belakang mengkonsumsi obat kuat di kelompok lelaki sekarang ini juga tidak terlepas dari kesibukan kerja yang makan tenaga. Terutama mereka senantiasa inginkan miliki quality time yang prima serta terkesan waktu berjumpa dengan kekasihnya.

“Jangan hingga have sex-nya kentang. Lebih dari 1/2 hari kita kerja tidak ketemu istri, eh cocok ketemu di ranjang dapat ‘pacaran’ hanya bentar. Tidak asyik, kan? ” bertanya Raka sembari nyengir.

Lepas dari bagaimana opini beberapa orang pada obat kuat, ada satu narasi menarik di balik penemuannya. Sesungguhnya, tidak sempat ada satu usaha juga penciptaan obat kuat terlebih dulu. Pada 1949, dilaunching satu obat bernama Sildenfil yang di ciptakan untuk pasien penyakit jantung serta tekenan darah. Diluar sangkaan, nyatanya dampak yang dibuat sildenafil jadi hasilkan ereksi dengan maksimum serta mencolok.

Sesudah beragam percobaan serta penyesuaian peranan obat, sildenafil tetaplah memberikan hasil yang sama ; ereksi yang maksimum pada penis sepanjang 3-5 jam. Mulai sejak waktu itu, sildenafil jadikan viagra (obat kuat) untuk beberapa lelaki yang perlu stamina ekstra waktu bercinta. Seperti hadiah tidak disangka, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar